Welkomen This Is Me - The one and only Wina Anggari

And the stories begin ....

Saturday, June 29, 2013

SiJO

Satu Windu Sudah – My only “SiJO”
Ditemukan dalam note book mini saya, tertanggal: 10 Mei 2010
(Tanpa Judul)
I love Thursday. Begitu sampai hari Rabu rasanya perasaan coffee sudah plonk. Tidak lain tidak bukan karena hari kamis merupakan day off nya coffee. Biasanya, coffee mengisi  hari libur dengan bersantai dan tidur melebihi ambang batas normal.
Akan tetapi, tuntutan sebagai seorang ibu (lebay music: mode on) mengharuskan coffee memeriksakan anak sulungnya “SiJO” ke bengkel langganan. Servis bulanan, ganti oli, serta pengecekan air aki adalah segelintir medical checkup buat anak coffee yang paling disayang ini. Agenda selanjutnya setelah dari bengkel adalah ke salon. Biasanya bapak-bapak yang ke bengkel sementara ibu-ibu ke salon, tapi coffee dan SiJO menjalani dua rutinitas tersebut. SiJO memang tak muda lagi dan tidak se-trendi motor bebek atau malah motor matic yang sekarang membanjiri jalanan. Tapi SiJO cukup anggun untuk ukuran motor lama (dibuat tahun 2004). Begitu dicuci, anak coffee ini akan menjelma menjadi bebek 110 cc yang kinclong. Jadi , setelah medical checkup coffee akan memandikan SiJO. Biaya perawatan memang cukup mahal (servis=20 ribu, ganti oli=25 ribu, belum biaya ganti onderdil yang sekali periksa bisa mencapai 100 ribu). Tapi demi SiJO, semua itu tak begitu terasa nilainya. Karena coffee sangat menyayangi  SiJO. SiJO menemani kemana coffee pergi. Saat hangout dengan teman, saat touring dengan anak kampus, saat bersama keluarga, saat kerja,  saat mudik, bahkan saat ngedate dengan pujaan hati. SiJO benar-benar dekat dimata dekat dihati. Bagai Hachiko dengan Profesor pemiliknya, saling memahami dan saling setia. Satu frasa buat SiJO “ Tuk selamanya, tetaplah di sisiku”. SiJO replay:” Ku tetap disisimu” (coffee feat SiJO, cover lagu ” Kau Disisiku Selamanya” Bunga Citra Lestari feat Christian Bautista).

Note: Coffee disini adalah saya. Dulu saya sempat mengunakan nama alias akan tetapi saya lupa kenapa memilih nama tersebut.# Hadew- geleng geleng#. Mungkin karena “coffee can be tasted for both sweet and bitter, it depends on person who drinks it.”  Kopi bisa terasa manis dan pahit tergantung orang yang meminumnya. Apa yang saya tulis, saya berharap akan memberikan efek berbeda pada para pembaca dan itulah mungkin yang ingin saya sampaikan dari penggunaan “coffee” sebagai kata ganti “saya” . #cling cling ahaa.... Sepertinya ada bola lampu  di atas kepala saya yang membuat saya bisa sedikit ber pilosopi. hehehe#

# Kembali ke lapotop# SiJO adalah motor bebek 110 cc keluaran tahun 2004 berwarna biru yang saya pergunakan untuk menunjang aktivitas saya selama ini. Dinamakan SiJO karena merupakan kependekan dari shogun ijo.  Entah mengapa pada saat itu saya bersikeras menamakan motor ini seperti itu meskipun sebenarnya motor saya ini bukan berwarna hijau tapi biru.#kwkwkw#. Untungnya teman dan keluarga saya tidak memprotes dan menerima julukan itu. Jadilah SiJO sebagai nama panggilan resmi bagi  motor kesayangan saya ini.
Saya teringat pertama kali saya mengendarainya adalah sewaktu saya masih duduk di bangku sekolah menegah atas. Saat itulah juga pertama kalinya saya membuatnya tergores setelah saya kehilangan keseimbangan dan terjatuh ketika akan menaiki undakan menuju tempat parkir sepeda motor di rumah saya.
Ada beberapa hal yang saya alami dengan SiJO baik ketika melakukan perjalanan jarak pendek maupun jarak jauh. Baik itu saya sendiri yang mengalaminya ataupun teman- teman saya yang kebetulan menjadi Ridernya SiJO.
1. Saya dan SiJO (Bagian stang –kemudinya) pernah tidak sengaja  menggares badan samping truk yang akan belok. SiJO mengalami kelupas cat sementara jari manis saya tergores dan berdarah. Kejadian ini saya alami saat saya sedang dalam perjalanan menuju sebuah sekolah dasar negeri di daerah  Kedawung – Malang.
Gambaran saya saat itu: Terpaksa menulis di papan tulis dengan gaya jari melentik- bak seorang penari - ketika mengajar di  kelas. xixixi  
2. Saya dan SiJO in “Trenggalek Crash” #karena terjadi di daerah Trenggalek# . Ini bermula ketika saya berusaha menyalip iring- iringan motor didepan saya. Kebetulan didepan saya ada sepeda motor membawa rombong kerupuk besar yang juga akan menyalip dan saya pun dengan santainya mengikuti motor yang bersangkutan dari belakang . Tanpa saya duga, dari arah berlawanan sebuah sepeda motor dengan kecepatan tinggi menyalip dan berada di garis batas tengah jalan. #Ctaaaak …..hehehe kurang dramatis sepertinya #Selama 2 detik, stang kami saling beradu dan akibatnya motor saya sempat oleng. Saya kemudian menepi dan mendapati stang SiJO yang sedikit  bengkok serta rasa sakit pada jari manis saya #Peristiwa terulang lagi saudara-saudara, ada apa dengan jari manis saya?hix2.jadi langganan lukanya#. Sementara itu perjalanan masih sekitar 2 jam an sebelum saya tiba di rumah. Alhasil dengan dibalut tissu dan selotip transparan ala kadarnya saya melanjutkan perjalanan.  Dengan jari manis yang tidak bisa di tekuk , saya mengemudikan motor dengan sangat pelan dan hati-hati. # Gaya saya waktu itu hampir seperti gaya orang menari : jari jempol-telunjuk-tengah membentuk lingkaran karena harus menarik gas, jari manis saya lurus , sementara jari kelingking saya menunjuk ke atas.unbelievable ….. #.
3. Teman dan SiJO (Episode:Aki belum diganti- klakson tidak berbunyi). Pada saat itu, teman saya membutuhkan SiJO dan saya tidak ingat jika Akinya bermasalah.#maafkan daku Teman# Di jalan rupanya ada kejadian waktu teman saya melewati pasar dimana jalanan ramai dengan pembeli dan pedagang.Ketika itu  klakson tidak berbunyi walau sudah di tekan secara berulang-ulang. Seperti kata pepatah tak ada rotan akarpun jadi, jadilah dengan cerdiknya teman saya  berkata” Nyuwun sewu Pak, nyuwun sewu Bu”= “Permisi Pak, permisi Bu” sebagai pengganti suara klakson agar orang-orang melonggar memberi jalan untuk  dilewatinya. Untungnya tidak ada kejadian lebih gawat yang terjadi melebihi insiden klakson ”Nyuwun Sewu” dan Alhamdulillah teman saya selamat sampai di tempat tujuan. 
4.  Seminggu tiga kali ke tempat tambal ban.

Pada saat itu SiJO mengalami kebocoran ban. Lokasi penambalan pertama adalah milik mas2 yang terletak tidak jauh dari tempat kos saya. Empunya reparasi menyatakan bahwa ban saya bocor sebanyak 6 titik dan saya yang keheranan mulai berpikir apa penyebabnya # saya berpikir keras, mengingat ingat rute jalanan yang saya gunakan sebelumnya, rasa-rasanya tidak mungkin sampai sebanyak itu#. Tetapi saya tidak terlalu ambil pusing, yang penting ban sudah diganti baru dan SiJO bisa kembali normal.
Keesokan harinya, saya diajak teman saya untuk menemui kenalannya di daerah sekitar lapangan Rampal Malang. Sebelum tiba di kosan, ban motor saya tiba-tiba kempes. Saya memutuskan membawanya lagi ke tambal ban akan tetapi kali ini bukan ditempat yang pertama. Saya menjadi sedikit curiga dengan tempat pertama karena baru sehari sebelumnya saya mengganti ban. Menurut bapak-bapak tambal ban di tempat kedua, ban mengalami kempes karena pemasangan klep ban dalam yang tidak pas. Lega mendengarnya, karena ternyata saya tidak harus mengganti ban dalam lagi.
Hari berikutnya, hal serupa terjadi dalam perjalanan menuju tempat mengajar saya yang kebetulan lumayan jauh. Ban saya mengalami kempes, dan bapak penambalnya mengatakan hal yang membuat saya semakin ternganga” Mbak, ini ban nya bocor karena memang kualitas bannya udah jelek” .Saya kemudian menjawab” Lho baru beberapa hari yang lalu ganti ban dalam Pak”. Menurut Bapak itu lagi, kemungkinan ban dalam baru yang kemarin itu stok yang jelek atau stok lama jadi baru digunakan beberapa hari sudah rusak. #jiyaaaa#. Terlepas dari benar tidaknya keterangan si bapak, ini sudah membuat saya trauma dengan tambal ban.
Dan itulah sepintas memorabilia dengan SiJO yang sebenarnya masih ada banyak lagi yang bisa saya bagi. Mengingat keterbatasan waktu dan space, saya hanya menulis 4 poin saja. hehehe. 
Dalam proses mengingatnya, membuat saya merindukan kembali menjadi Ridernya. Menyusuri tempat yg biasa kami lewati dulu. Jalan – jalan di kota plat N ini masih sama meskipun banyak beberapa bangunan baru. Yang berbeda adalah saya tidak lagi bersama SiJO dan mendadak menjadi fans angkot ADL, AG atau GA.
Untuk saat ini belum memungkinkan membawa SiJO. Akan tetapi SiJO: I love you as always, meskipun saat ini kita terpisah jarak ratusan kilometer. #mulai lebay, efek sabtu minggu libur cuma gajiannya hari senin#Meskipun invasi motor matic dimana-mana, someday we’ll spend our time together SiJO, again.