Sebelumnya karena masih dalam
suasana lebaran, saya ingin mengucapkan: Selamat hari raya Idul Fitri 1434 H.
Minal Aidzin Wal Faidzin. Mohon maaf lahir dan batin. Alhamdulillah yah, sesuatu banget akhirnya
saya bisa nambah tulisan di blog ini lagi setelah hibernasi karena kesibukkan
di tempat kerja saya yang baru. #duileee
ampek segitu nye efek kantor baru#.
Mumpung saya sedang libur panjang
dalam rangka cuti bersama Idul fitri, saya mau berbagi #bukan berbagi angpao tapi berbagi tulisan. Hehehe#. Ini adalah
transkrip percakapan whatapps saya dengan ponakan saya yang super sekali-cetar
membahana badai-celotehannya. Check this out…
Pada suatu sore menjelang senja:
Ponakan :Haloooo
Tantenya : Holaaa
Ponakan : Lho di ganti a bukannya o bak?# ponakan saya panggil mbak tapi selalu nulis bak tanpa m#
Tantenya : Iyaaah
Ponakan : Bak lagi ngapain?
Tantenya : Lagi maenan laptop. Sisi lagi apa?#demi alasan keamanan saya, nama keponakan
yang bersangkutan saya rubah. Nanti Mamaknya bisa keluar jurus bango#
Ponakan : Main main robot sama Toto. Robotnya terbuat dari plastik #dari
kalimat tambahan yang tiba tiba muncul
inilah, terbesit ide untuk mengusili
ponakan saya yang unyu unyu itu. Kalau dibilang gini pasti mamaknya mesam mesem#
Dan mulailah saya membombardir target
dengan rentetan pertanyaan
Tantenya : Siapa yg bikin robotnya?
Ponakan : Dari pabrik nya ayah ku tak pernah bikin robot#
sekali lagi, jawaban yang ambigu. Kriik kriik kriiik. Tapi dari situlah justru
celah untuk mengerjai terbuka lebar. Xixixi (tanduknya keluar)#PERHATIAN: JANGAN DITIRU YA ADIK- ADIK
Tantenya : Lalu ibumu.apakah ibumu membuat robot?
Ponakan : Tidak kenapa #jawabnya
dengan durasi ketik 10 detik#
Tantenya : Lalu bagaimana dengan adikmu?
Ponakan : Tidak kenapaaa #pertanda
mulai jengah. Hahaha#
Tantenya : Lalu apakah tetanggamu yang membuat robot itu? Bagaimana
bisa robot itu ada? Mengapa dari plastik robot itu?
Ponakan : Tidaakk #sedikit
kesal mungkin#
Tantenya : Kapan robot itu dibuat dari plastik?
Ponakan : Dikirim #menjawab
pertanyaan bagaimana? sementara yang mengapa? belum dijawab#
Tantenya : Siapa yang mengirim robot itu? Darimana robot itu
dikirim?
Ponakan : Iya kan ambil yang kaca kan bisa pecah #Lagi!!! penuh ambiguitas. Mulut
saya terbuka 3 senti saking bingungnya#
Tantenya : Bagaimana bisa kaca jadi pecah klo diambil?
Ponakan : Orangnya trus siapa lagi #ponakan saya mencoba mengalihkan pertanyaan# Dipukul #Sisi menjawab ikhwal pecahnya kaca#
Tantenya : Wow.ternyata ada lagi orangnya.mungkinkah orang yang
ada di pos kamling? Mengapa kacanya
dipukul?
Ponakan : Dari pabrik bak #menjawab
tentang darimana asal robot. Nah lho jadi puter puter khan. hahaha.#
Tantenya : Dimana pabriknya robot itu?
Ponakan : Maksutnya #doi
mulai bingung#
Tantenya : Dimana tempat pabriknya robot?
Ponakan : Kan langsung pecah #Nah ini ngejawab yang mana?nampaknya ponakan sudah mulai geje juga
seperti tantenya#
Tantenya : Kenapa kok langsung pecah?
Ponakan : Di jalan #Ketawa
ngakak.Pabrik nya ada dijalan?hemmm.ponakan saya yang lucu#
Tantenya : Apakah mukulnya keras? Jalan yang mana?
Ponakan : Ya di pukul
Tantenya : Berapa lama dikirim dari pabrik yang dijalan agar
robot dari plastik bisa dimainkan?#saya tambah
semakin geje#
Ponakan : Bisa keras bisa lamban #jawaban polos ala anak kelas tiga SD#
Tantenya : Ongkos kirim robot berapa jika dikirim dari pabrik
itu? Kalau keras apakah bisa pecah jadi kecil kecil?
Ponakan : Di gerakkan #@@saya
berpikir keras, menduga duga ini jawaban atas pertanyaan yang mana ya#
Tantenya : Digerakkan dengan apa supaya robot bisa dikirim?
Ponakan : Seribuan #menjawab
ongkos kirim robot, murah banget sodara#
Tantenya : Jadi kalau mukulnya tidak keras tapi tidak lambat jadi
berapa pecahan kacanya?
Ponakan : Tidak berubah jadi kecil #sepertinya menjawab pecahan kaca apakah bisa menjadi kecil#
Tantenya : Lalu berubah jadi bagaimana? Berubah besar?
Ponakan : Dari boks#krrik
kriiik,saya aja yang kasih pertanyaan bingung#
Tantenya : Boks dari kayu atau karton?
Ponakan : Banyak #menjawab
seperlunya, hahaha tanda dia mulai bete#
Tantenya : Kalau dari karton nanti kena hujan bisa rusak. Banyak
apa bisa dihitung?. Kalau tidak bisa dihitung bagaimana cara hitungnya?
Ponakan : Berubah jadi pecah #sekali lagi saya tak dapat menahan tawa mendengarnya#
Tantenya : Pecah kan tadi dari plastik
Ponakan : Karton
Tantenya : Apakah bisa pecah? Karton beli dimana? Yang ukuran
berapa? Harganya.cari yang berapaan? Yang
murah atau mahal?
Ponakan : Pabrik #eeeaaa. Doi kembali dengan jawaban “Pabrik”.
Pertanda udah bingung tingkat kecamatan#
Tantenya : Pabriknya dimana tempatnya?
Ponakan : Satu stm
Tantenya : Stm apakah itu?
Ponakan : Seribuan #yang kedua kalinya mengulang jawaban dengan
”Seribuan”#
Ponakan : Jalan #BINGO. Yang
ketiga kalinya mengulang jawaban dengan menyebut kata”jalan”#
Tantenya : Hahaaha #Ponakan
saya semakin geje. Dan saya bernyayi lagu “I did it – I did it” nya DORA.
berhasil berhasil #
Ponakan : Sentimer
Tantenya : hahaha. #ngakak
guling guling #
Dan obrolan obrolan “pantastis”
lainnya terus bergulir sampai pada akhirnya pulsa saya habis dan dia
kebingungan karena saya tidak segera membalas wa nya. #maafkan tante ya mbak.hehehe#
Begitulah keseruan saya ber whatsapp
an ria dengan ponakan saya. Teknologi semakin mudah saja bahkan untuk anak
sekecil dia yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas tiga.
Di akhir kata: Tahun depan mudik ya mas,
mbak, kakak dan adek2… Tante tunggu lho di kota kakek dan nenek kalian tercinta..
:)