Welkomen This Is Me - The one and only Wina Anggari

And the stories begin ....

Tuesday, May 8, 2012

Cerita Anak Ayam Prematur

Kisah ini terjadi karena kebiasaan ayam betina di rumah saya yang menolak untuk mengerami telur-telurnya. Si ayam (sebut saja Miss Chi) dengan sengaja menggelindingkan telur yang baru saja keluar dari rahimnya #rahim? Sejak kapan?he3. kita hilangkan saja istilah medis ini#. Jika tidak begitu, si ayam yang masih ababil ini langsung mematuk telur yang baru saja keluar #Ababil aka abg labil, istilah ini saya gunakan karena ayam ini memang baru- baru ini merasakan prosesi bertelur#.
Pada suatu ketika, Miss Chi seperti biasa mulai berdendang dengan suara altonya, seperti layaknya seorang kontestan yang ikut ajang pencarian bakat tarik suara. Namun kali ini irama rock lebih kental. Kwok.. kwok.. kwook.. kokokokok…kwoook #kira-kira seperti itulah suaranya, harap diimajinasikan sendiri ya#
“ Nduk , pasti ayamnya lagi bertelur”, begitu kata Ibu saya dengan yakinnya.
“ Kok tau Bu? Kan udah biasa ayam petok-petok gitu setiap hari” balasku heran.
Ibu dengan sigap bergegas menuju asal suara itu yaitu kandang si Miss Chi. Beliau seperti anggota pasukan pemadam kebakaran yang sedang bertugas, “ Telat sedikit, pasti sudah di patok nanti telurnya”, tambah Ibu saya. Untungnya telur berhasil diselamatkan #Mission complete#. Ibu saya kemudian meletakkan telur yang selamat itu bersama rekan sejawatnya yang sudah ada sebelumnya . Tiba-tiba salah satu telur senior berlubang, Ibu mencoba melongok ke dalam dari lubang yang sempit seukuran kelingking manusia itu. Rupanya di sana ada anak ayam, karena si ayam tidak bisa memecahkan cangkangnya maka Ibu saya membantunya . Nah, menetaslah anak ayam prematur itu.
Ketika Ibu saya mengoyangkan goyangkan tubuhnya yang ringkih, tidak ada respon berarti. Ayah saya memutuskan untuk menginkubator anak ayam itu. Jangan dibayangkan kalau inkubator pemanas di rumah kami modern. Ruang pemanas ini hanya sebuah kotak kayu berdinding triplek yang dipasangi lampu kecil berdaya 5 watt.
Beberapa jam meringkuk disana, bayi ayam prematur itu mulai menunujukkan tanda-tanda membaik meskipun masih belum bisa membuka matanya. Dan meskipun badannya mengigil pelan, tapi setidaknya dia masih mampu bertahan dengan kondisinya.
Belajar dari kisah anak ayam prematur. Live is too short for complaining, terus berusaha dan jangan menyiakan setiap kesempatan yang sudah Tuhan berikan pada kita. Mengutip kata yang sering digunakan cherry belle”Apa kabarmu hari ini?” “ ISTIMEWA”. Jadikan setiap harimu istimewa se istimewanya dirimu yang telah diciptakan oleh Sang Pencipta.
Terus melangkah, berusaha, selalu bersyukur dan tetap berjalan dalam syariatNya.

No comments:

Post a Comment