Ini adalah bagian terakhir dari seri "Teachers Adalah". Semoga bermanfaat dan mohon maaf bila masih banyak tedapat kesalahan dalam tulisan saya. Apabila berkenan, mohon kritik dan sarannya juga ya. Gumawo n Please enjoy :)
Bagian
7
Reassess
and evaluate (R) atau penilaian dan evaluasi
Penilaian dan
evaluasi diperlukan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pembelajaran pada
kurun waktu tertentu. Munthe (2009) memaparkan konsep tentang desain evaluasi
pembelajaran dalam tiga hal yang meliputi test (tes), measurement (pengukuran)
dan evaluation (evaluasi). Untuk pengajar pemula beberapa prosedur pembuatan
silabus atau course outline, tugas-tugas atau assessment, serta format standar
yang memuat kriteria-kriteria dalam penilaian terkesan rumit dan kompleks.
Pengajar pemula bisa mendapat referensi dari buku-buku pembelajaran sebagai
acuan untuk pembuatan desain penilaian dan evaluasi yang tentu saja
penerapannya disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Mereka bisa belajar
mengintegrasikan ketiga konsep desain evaluasi dengan perencanaan quiz (tes
kecil), pre test atau post test sebagai bagian dari desain yang pertama.
Kemudian menentukan indikator-indikator yang harus dicapai anak didik sebelum
proses pemberian materi dan diakhir pembelajaran sebagai bagian dari pengukuran
atau measurement yang nantinya membantu dalam memberikan penilaian yang lebih
obyektif. Terakhir yaitu melaksanakan evaluasi atau ujian dengan
mempertimbangkan kedua komponen sebelumnya.
Bagian
8
Sense
of sincerity (S) atau perasaan ikhlas
Love is to give and ask nothing for
return (cinta itu memberi tanpa mengharapkan balasan).
Keikhlasan untuk memberi dan menerima sering terlupakan ketika sebuah profesi
sudah bersentuhan dengan kebendaan atau materi. Profesi guru memang bukanlah
ladang basah pencapaian kekayaan materi tetapi profesi ini adalah ladang basah
pencapaian kekayaan intelektual dan spiritual. Menjadi guru tidak selalu kaya
raya tapi mereka kaya ilmu dan amal. Menyandang status sebagai fasilitator ilmu
pasti dipenuhi dengan tantangan tetapi dengan meneguhkan perasaan ikhlas dihati,
semuanya akan menjadi lebih mudah untuk dijalani.
Trust me…
Akhir
Our deepest fear is not that we are
inadequate.
Our deepest fear is that we are powerful
beyond measure.
It is our Light, not our darkness that
most frightens us.
We ask ourselves, Who am I to be
brilliant, gorgeous, talented, fabulous?
Actually, who are you not to be?
You are a child of God. Your playing
small does not serve the world.
There is nothing enlightened about
shrinking so that other people do not feel insecure around you
We were born to make manifest the glory
of God that is within us.
And as we let our light shine, we
unconsciously give other people permission to do the same.
As we liberated from our own fears, our
presence automatically liberates others.
(“Akeelah and the Bee” the movie,
mengutip puisi Marianne Williamson “Dream of this”)
Terjemahan:
ketakutan paling mendasar pada diri manusia bukanlah ketika mereka merasa tidak
mampu tapi ketika mereka menyadari bahwa setiap dari mereka terlahir memiliki
kekuatan luar biasa. Cahaya yang terpancar dari jiwa kita adalah sumber
ketakutan kita dan bukan kegelapan yang selama ini membayangi kita. Yang kita
butuhkan adalah melepaskan kekuatan yang sudah diberikan Tuhan kepada kita
dengan menjadi diri sendiri dan bukan orang lain. Jika kita membebaskan diri
dari ketakutan kita maka secara otomatis kehadiran kita juga membebaskan
ketakutan-ketakutan manusia lainnnya.
Kedelapan
konsep diatas akan menjadi sesuatu yang menguap dengan sendirinya jika para
guru pemula tidak memilki keberanian untuk mencoba mengaplikasikannya. Setiap
manusia memilki ketakutan dan kecemasan abstrak terhadap sesuatu yang belum
mereka jalani sebelumnya. Akan tetapi setiap dari mereka juga dianugerahi
kekuatan untuk melawannya. Yang menjadi kunci dalam semua ini adalah keteguhan
untuk jangan menyerah, terus berusaha, percaya pada kemampuan diri sendiri dan
percaya pada kekuatan dan kekuasaanNya.
Malang,
Maret 2010
Referensi
Sukadi.
(2009). Guru Powerful : Guru Masa Depan. Bandung: Kolbu.
Munthe,
Bermawi. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
No comments:
Post a Comment